Friday, December 12, 2014

Thursday, December 11, 2014

Hurray! begitu judulnya

December 11, 2014 0 Comments
"Hurray!"
Kalau ada email masuk dan dimulai kata "Hurray!", bersiaplah kabar baik datang~



POSTING INI CUMA MAU PAMER. HAHA =p Noraknya kebangetan emang


Senin, 8 Desember 2014 sampai dengan selamat!
dikirim sejak 14 November 2014. Total 24 Hari*
Rusia

Rabu, 3 Desember 2014 mendarat!
dikirim sejak 14 November 2014. Total 19 Hari*
Jerman


*Ketika kita klik "send a postcard" di website-nya sama aja kita request alamat seorang diluar sana yang mau kita kirimi postcard. Nah mulai hari itu juga postcard kamu dianggap 'travelling' atau sedang OTW ke alamat yang kamu request. Berhubung awal-awal cuma iseng-iseng aja dan asal klik karna kepo, jadilah aku semi PHP, sebulan lebih dari pas aku request alamat itu postcard-postcard baru aku kirim dari Indonesia, makanya sampai 60hari ditulis baru sampai >.<


Masih nunggu kabar 2-3 postcard lagi. wohoo!


Kamar Osa, 11:45 PM
Fly High!

Wednesday, December 10, 2014

Jadi, perlukah kata "Jangan" ?

December 10, 2014 0 Comments
POSTINGAN #1
via group WA TobeWOW chap 43


via www.cnn.com

                                                                                                                              

Assalamualaikum wr wb. Hari rabu waktunya share artikel parenting. Kali ini mengenai perbedaan sudut pandang penggunaan diksi "jangan" dalam pengasuhan dilihat dr sudut pandang ilmu psikologi barat dan Al Quran. Semoga bermanfaat..

Jangan ada keributan Gara-Gara Kata “Jangan”

by : bendri jaisyurrahman (twitter : @ajobendri)
  1. Beberapa hari ini banyak yg tanya saya (lebih tepatnya ajak diskusi) seputar kata “jangan” dalam ilmu parenting dan Alquran
  2. Sebagian ada yg mengatakan kata “jangan” sebaiknya dihindarkan diganti kata anjuran. Ini ajaran parenting
  3. Sebagian yg lain justru mempertentangkan dgn berdalih bahwa alquran justru banyak memuat kata jangan. Apakah quran salah?
  4. Ujung-ujungnya saling melabel. Seolah-olah ilmu parenting yg menolak kata “jangan” dianggap tidak islami, pro yahudi, dsb.
  5. Nah, ini yg saya khawatirkan. Pertentangan yg berujung kepada labeling. Jangan-jangan ini disengaja. Eh kok pake kata “jangan”?
  6. Bukannya sok bijak. Sebab orang sok bijak sok bayar pajak hehe.. Tapi bersikap ekstrim meskipun baik tidak sesuai sunnah nabi.
  7. Hakikatnya, islam ini agama pertengahan (ad diinul wasath). Maka tindakan menyalahkan ilmu yg bersumber dari barat tanpa dicari akarnya juga tak tepat
  8. Seolah-olah kalau parenting itu dari barat jelas-jelas salah. Langsung tertolak. Padahal kita sering makan dari barat semisal rendang dari sumatera barat ‪#‎eh‬
  9. Ilmu parenting pada dasarnya bagian dari ilmu “keduniawian” dimana rasul mengatakan “kalian lebih tau urusan dunia kalian”. Artinya silahkan inovasi
  10. Tentu bukan berarti islam tak punya konsep dasar. Sama seperti ilmu kedokteran, parenting juga punya dasar ilmunya
  11. Tapi Islam tak menolak inovasi dalam bidang kedokteran sebab berprinsip “hukum asal muamalah adalah boleh kecuali ada dalil yg melarang”
  12. Maka, inovasi dalam kedokteran semisal operasi jantung, kemotherapi, dan cesar itu boleh kecuali yg jelas ada larangannya
  13. Sama juga dgn ilmu parenting. Muncul banyak inovasi yg tak semuanya kita tolak kecuali dgn dalil yg tegas.
  14. Mengenai kata “jangan” itu sendiri tak perlu kita cari dalih. Hal ini memang ada dalam alquran. So what?
  15. Tentu sesuatu yg berada dlm alquran tak boleh diragukan. Ini wilayah iman (QS 2:2)
  16. Namun, sesuatu yg ada dalam alquran tentu harus dilihat prakteknya dalam keseharian nabi. Sebab beliau sejatinya ‘penerjemah’ terbaik maksud dari alquran
  17. Jika hanya berdasarkan quran tanpa lihat praktek nabi, hati-hati bisa terkecoh. Bisa-bisa malah aneh.
  18. Sholat, contohnya. Dalam quran perintahnya hanya rukuk dan sujud (qs 48 : 29). Jika tanpa melihat rasul, maka kita akan anggap sesat orang yg iktidal atau duduk tahiyat
  19. Begitu juga penggunaan kata “jangan” dalam quran. Kita harus dudukkan dalam konteks ilmu parenting yg dicontohkan Rasul
  20. Itu artinya, mari kita tengok sejarah bagaimana sikap rasul kepada anak-anak? Dan kita akan dapati beberapa perlakuan yg “beda”
  21. Sesuatu yg dilarang kepada orang dewasa ternyata dimaklumi bahkan dibolehkan kepada anak-anak
  22. JIka orang dewasa dilarang main patung atau boneka, ternyata anak-anak boleh. Aisyah contohnya
  23. Jika orang dewasa dilarang ngobrol atau bercanda dalam sholat. Maka khusus anak-anak semisal husein, main di punggung rasul bahkan dibiarkan
  24. Bayangkan, kalau yg main di punggung itu Umar. Mungkin sudah rasul marahin
  25. Bahkan ada seorang anak yg pipis di baju rasul, dibiarkan. Tak dilarang. Kalau itu sahabat? Mungkin udah dikeroyok sama yg lain
  26. Karena itu, melihat penggunaan kata “jangan” dalam alquran tak boleh sembarangan. Ada patokan dan standarnya
  27. Untuk anak kecil yg belum baligh tentu beda perlakuannya dengan orang dewasa
  28. Bahkan sesama orang dewasa saja masih ada perlakuan yg beda. Contohnya orang badui yg pipis di masjid nabawi dibiarkan, tak dilarang
  29. Kenapa? Karena orang badui itu tak tahu alias bodoh. Inilah hebatnya rasul. Bersikap berdasarkan konteks kejadian
  30. Jadi ayat tak dikeluarkan serampangan. Indah betul Islam ini jadinya
  31. Karena itu, sebagai panduan penggunaan kata jangan ada beberapa pembahasan yg lumayan panjang. Salah satu yg mau saya bahas disini yakni konteks usia
  32. Minimal ada 3 konteks usia penggunaan kata jangan sesuai sikap nabi : utk anak yg belum berakal, untuk anak yg sudah berakal dan utk remaja atau dewasa
  33. Untuk remaja atau dewasa rasul tak ragu untuk memberikan kata jangan jika memang membahayakan agama orang ini. Biasanya terkait akidah dan akhlak
  34. Sementara utk anak, rasul sikapnya beda. Rasul bedakan yg sudah berakal mana yg belum.
  35. Caranya sesuai petunjuk rasul dlm urusan perintah sholat yaitu “jika sudah bisa bedakan kanan dan kiri”. Itu artinya sudah diajak berpikir
  36. Nah, untuk anak tipe ini (bisa bedakan kanan dan kiri) kata larangan atau “jangan” dibolehkan.
  37. Tapi lebih elok jika ditambah solusinya agar mereka tau apa yg harus dilakukan. Ingat mereka minim pengalaman
  38. Hal ini dialami oleh Rafi’ bin Amr Al Ghifari yg punya hobi melempar kurma. Rasul melarangnya namun kasih solusi.
  39. Solusinya adalah kalau mau makan kurma, yg jatuh di tanah, tak perlu dilempar. Indah kan?
  40. Sementara untuk anak yg belum bisa berpikir, rasul tak melarang. Lebih banyak memberi tahu sikap yg tepat. Bahkan cenderung membiarkan
  41. Yang dibiarkan rasul juga biasanya terkait dgn hal-hal yg berkaitan dgn eksplorasi skill.
  42. Rasul bahkan memotivasi anak yg lagi main panah di mesjid dgn ucapan “teruslah memanah. Sesungguhnya kakek moyangmu ismail seorang pemanah”
  43. Kalau anak sekarang main panah di masjid? Udah jadi rempeyek dihujat jamaah hehe
  44. Makanya, yg kedua yg harus dipahami selain konteks objeknya juga konteks apa yg dilarang
  45. Jika untuk eksplorasi skill hindari kata jangan. Agar anak termotivasi kembangkan potensi. Tapi untuk eksplorasi spiritual dan emosi silahkan pakai “jangan” dgn penjelasan
  46. Contoh penjelasan dlm quran “jangan ikuti langkah syetan, syetan itu musuh nyata bagimu”
  47. Lebih elok jika larangan ada penjelasan. Tentu ini pas bagi anak yg sudah berpikir.
  48. Di masa rasul ada seorang anak yg makan berlari-lari. Rasul ucap : 'Nak, sebutlah nama Allah. Pakai tangan kananmu dan makan yg paling dekat denganmu'
  49. Rasul tak keluarkan kata 'jangan' karena anak ini butuh tindakan konkret apa yg harus dilakukan saat itu
  50. Kesimpulannya, gak perlu bersikap ekstrim. Parenting meski dari barat bisa jadi adalah hikmah kaum muslimin yg tercecer
  51. So, buanglah sampah pada tempatnya ups..maksudnya pakailah kata jangan pada konteksnya.
  52. Sekarang, silahkan cicipi jangan nya (alias sayur) - bendri jaisyurrahman-


Kamar Igi, 2:08 PM
Fly High!

Komunitas TobeWOW

December 10, 2014 0 Comments
Apa itu TobeWOW?
Ini adalah komunitas ciwi-ciwi yang mau bareng-bareng belajar jadi yang WOW!
Kalau kata website nya sih... ( http://tobewow.wordpress.com/ )

To be Wonderful Wife (2bWOW) adalah komunitas para wanita yang ingin terus belajar bermetamorfosis bersama menjadi istri yang Wonderful.

Yap, terhitung sejak 7 Desember 2014, aku masuk jadi anggota TobeWOW chap 43. ^^
Kamu yang baca ga perlu senyum-senyum deh, cengar cengir pula, apalagi berniat nge-cengin aku. HAHA. (Sok tau aja aye soalnya biasa nya anak melingkar ngeCengin anak-anak yang ikut beginian. Hehe)
Belajar dari sekarang ga ada yang salah kan? Entah kapan 'jadi'nya, tapi menabung ilmu sejak dini jauh lebih baik daripada tergesa-gesa nanti. Setuju? Setuju dong :3

Sebisa mungkin aku usahakan kalau ada artikel atau ilmu baru yang di bahas di grup itu aku posting disini~~
Oiya gacuma jomblo-jomblo aje anggotanya, ternyata mommy-mommy juga banyak yang ikutan. Rancak bana! hebat nian mereka itu~
mereka mau dan terus belajar :')


Kamar Igi, 2.00 PM
Fly High!

Wednesday, November 26, 2014

"Anak Muda, Menjelajahlah!"

November 26, 2014 0 Comments
Dua hari yang lalu, ketika sedang merasa 'lelah' dengan aktivitas yang begitu-begitu saja, aku menemukan artikel ini. dan akhirnya perlahan semangat-semangat baru kembali hadir di diri aku juga mimpi-mimpi yang sempat tertunda kembali memenuhi otakku. Gatal banget tangan ini untuk segera me-reblog kekerenan tulisan ini. Selamat Membaca!

Gambar dari designmalin.com

dari madeandi.com yang berjudul Anak Muda, pergilah! Tinggalkan Indonesia

Ada seorang perempuan muda duduk dan sedang membaca buku. Dia takzim menyimak kata demi kata di buku itu dan sesekali melingkari lokasi-lokasi di peta yang menghiasi halaman yang sedang dibacanya dengan pena. Dari wajah dan buku yang dibaca, saya duga dia orang Jepang atau mungkin China. Entahlah. Saya duduk di sebelahnya, sebentar lagi pesawat akan terbang dari Jakarta ke Jogja. Perempuan muda itu menoleh sekilas, tersenyum sesaat lalu tenggelam lagi dalam bacaannya. 
“In a holiday?” tanya saya setelah mengencangkan sabuk pengaman. Saya tidak menoleh, hanya melirik saja, sekedar untuk memulai percakapan. Rasanya aneh jika tidak menyapa orang yang duduk di sebelah saya dalam sebuah perjalanan yang berlangsung satu jam. “Yes”, katanya sambil menengok. Mungkin dia tidak menyangka saya akan menyapanya. “I hope you enjoy Indonesia” kata saya singkat sambil tersenyum. “Yes” katanya singkat dan berhenti membaca. Dari jawabannya saya bisa tahu, Bahasa Inggrisnya tidak lancar tetapi dia berusaha dengan baik.
Merasa ada yang tertarik mengajak bicara, dia merespon dengan baik. Saya akhirnya tahu, dia dari Jepang. Usianya mungkin masih awal duapuluhan, masih terliat sangat muda. Dia mengenakan topi dengan baju tanpa lengan, nampak sporty dan sedikit tomboy. Dia menceritakan sudah pernah ke Indonesia sebelumnya dan ini adalah kali kedua. Katanya juga, dia punya waktu tiga hari libur dan memanfaatkannya untuk mengunjungi Indonesia. Dia bekerja di sebuah perusahaan yang saya tidak pernah dengar namanya. Mungkin bukan perusaan besar, meskipun katanya ada cabangnya di Jakarta. Perusahaannya memproduksi tinta untuk percetakan. 
Di sela-sela percakapan dia tekun menyimak buku, menandai nama-nama tempat dan melingkari lokasi-lokasi yang dianggapnya penting. Dia baru petama kali ke Jogja, dengan Bahasa Inggris yang seadanya dan melakukan rencana perjalanan sendiri tanpa dibantu siapapun. Modalnya adalah buku Lonely Planet versi Bahasa Jepang. Dia dengan fasih menjelaskan bahwa dia akan tinggal di sebuah hotel di dekat tugu yang informasinya diperoleh dari Internet. “Trans Jogja” katanya ketika saya tanya bagaimana dia akan menuju hotel dari bandara. Dia juga bisa menjelaskan arah dan rute ke Borobudur dan Prambanan yang akan dikunjunginya di hari pertama nanti. Dia nampak siap, meskipun, sekali lagi, dengan Bahasa Inggris yang mengenaskan. 
Melihat dia berjuang untuk mengucapkan setiap nama tempat dan berusaha mengingat-ingat nomor bus yang akan dinaikinya, tidak tega rasanya untuk tidak berbasa-basi menawarkan bantuan. “I might be able to take you to the hotel. My wife will pick me up at the airport. She will be happy to drive you off.” Dengan sopan dan terbata dia menjawab “no, thanks. I want by myself. Adventure” dengan senyum khas cewek Jepang, meringis dan sopan. Saya terkesima. Atau mungkin karena dia tidak percaya pada saya. Tapi anggap saja bukan itu perkaranya.
Seorang anak muda Jepang, datang ke sebuah negeri asing dengan Bahasa Internasional yang mengenaskan. Dia menjelajah hanya mengandalkan buku dan peta yang mungkin tingkat akurasinya tidak begitu tinggi. Dia memasuki lingkungan asing yang ribuan kilometer jauhnya dari kenyamanan rumahnya di Jepang hanya untuk memuaskan rasa penasarannya. Untuk menyempurnakan petualangan itu, dia menolak menerima kemudahan karena ingin melatih naluri bertualangnya. Perempuan itu mengingatkan saya pada para mahasiswa saya, anak anak muda warga negara kepulauan terbesar di dunia: Indonesia. 
Beberapa waktu lalu saya menggunakan pendekatan Renald Kasali dengan bertanya “siapa yang sudah memiliki paspor” ketika mengajar di kelas. Hanya sedikit yang angkat tangan. Mereka mungkin belum siap menjadi warga dunia yang menganggap pergi ke Klaten itu tidak berbeda dengan pergi ke Singapura. Saya katakan, Indonesia ini nomor 16 dunia, nomor 5 di Asia dan nomor 1 di Asia Tenggara dalam hal PDB. Presiden kita duduk bersama 19 pemimpin dunia lainnya untuk menentukan arah ekonomi dunia. Pertanyaannya, sudahkan anak mudanya memiliki mental dan kesadaran itu? 
“Bahasa Inggris saya belum lancar Pak” kata seorang mahasiswa ketika saya tanya mengapa tidak bepergian ke luar negeri, di luar persoalan keuangan. Mengapa kita harus takut hanya gara-gara tidak lancar berbahasa Inggris? Percayalah, kita tidak akan mati hanya gara-gara tidak bisa mengatakan nama makanan saat pergi ke sebuah restoran. Bukankah bahasa yang paling penting di dunia itu adalah bahasa understanding? Bukankah setiap orang dikarunia kemampuan bahasa isyarat secara alami, jika terpaksa? Ini jelas bukan persoalan kemampuan bahasa internasional tapi soal mental. Seorang penakut tidak akan pernah merasa siap untuk lepas dari pelukan ibunya, meski dilengkapi banyak uang dan kemampuan bahasa internasional yang mumpuni. 
Saya tidak bisa berbahasa Perancis, Belanda atau Jerman namun bisa selamat ketika tersesat di Belgia. Bagaimana caranya? Google Translate dari HP menyelamatkan saya. Yang diperlukan hanya keteguhan hati untuk bertahan maka sisanya adalah catatan sejarah yang akan berwarna dan mengesankan ketika dibaca di kemudian hari. Bayangkanlah betapa lebih hebatnya menceritakan tersesat di sebuah negeri asing yang memacu adrenalin dibandingkan bercerita tetang mengantar mamah untuk pedicure di salon dekat rumah. Bayangkanlah betapa jauh lebih dasyat menceritakan hampir ketinggalan pesawat di sebuah bandara kecil di Vietnam dibandingkan menulis status “folbek dong kakak” dengan wajah memelas dan tak pernah berbalas. 
Tidak punya uang? Ini memang jadi persoalan. Ingat, untuk pergi ke Malaysia atau Vietnam, kini bisa kurang dari satu juta pp jika ada tiket promo. Sejuta memang mahal tetapi sadarkah kalau itu artinya sama dengan menabung 100 ribu setiap bulan selama 10 bulan? Kiriman orang tua pas-pasan? Bisa bekerja paruh waktu di warnet terdekat, bisa membantu dosen untuk penelitian atau menjadi asisten yang dibayar 100 ribu per bulan, bisa berhemat dengan naik sepeda ke kampus sehingga tidak perlu beli bensin untuk motor, bisa berhemat dengan ketat sehingga bisa menyisihkan 100 ribu sebulan tanpa harus menghasilkan uang tambahan, atau kendalikan nafsu nonon di XXI beberapa kali saja. Tidak bisa juga? Hidup Anda mungkin memang amat sangat sulit dan saya bersimpati tetapi bisa juga karena Anda seorang pemalas stadium tinggi. Jika bekerja keras adalah hal yang Anda takutkan maka itu adalah cerita lain!
Jika bisa memutar ulang waktu, saya akan tiru aksi Yukiko, perempuan muda dari Jepang itu. Saya akan jelajahi Asia Tenggara. Saya akan bekerja keras berhemat dan menabung selama satu semester sehingga di liburan semester saya bisa menghirup udara Orchard Road di Singapura. Saya akan duduk santai menikmati air mancur di taman KLCC di Kuala Lumpur sambil melewati senja yang temaram meski perut lapar tidak bisa beli makan malam. Saya akan berjuang di ruwetnya kemacetan lalu lintas di Bangkok sebelum menikmati tomyam murahan di kaki lima. Saya akan gendong ransel lusuh saya saat menyusuri jalanan berdebu di Ho Chi Minh City dan menikmati gorengan yang tak ubahnya dengan Jogja. Saya akah habiskan uang yang biasanya saya gunakan untuk nongkrong di sebuah cafe di jalan Kaliurang untuk berbelanja di pasar apung Thailand. Saya akan terapkan keterlatihan saya berpuasa setiap Ramadhan dengan hanya minum air putih saat menjelajahi jalanan Singapura dengan berjalan kaki dan hanya berbekal berberapa botol air putih. Saya akan habiskan uang yang biasanya saya gunakan untuk beli voucher game online untuk membayar hotel murah di Hanoi yang seharga 10 dolar Amerika semalam. Saya akan penuhi instagram saya dengan foto selfiedi dalam jeepney Filipina yang sumpek, bukan dengan foto-foto gaya narsis di sebuah mall yang bersih tapi gersang. Saya akan lakukan hal-hal yang ketika saya ceritakan membuat saya bangga, heroik dan berarti. 
Untuk apa ke luar negeri? Untuk memenuhi rasa penasaran. Untuk membuktikan bahwa saya hidup di negeri yang gemah ripah loh jinawi. Untuk membuktikan bahwa saya hidup di zamrud katulistiwa yang tidak dikelilingi lautan tetapi kolam susu. Untuk membuktikan bahwa negeri ini memang subur makmur sehingga tongkat kayu dan batu pun jadi tanaman. Untuk membuktikan bahwa negeri ini adalah negeri yang toleran, memberi ruang hidup kepada orang dengan keyakinan yang berbeda. untuk membuktikan bahwa orang-orang di negeri saya ramah tamah dan santun bukan buatan. Untuk membuktikan bahwa apa yang saya baca tentang negeri saya di buku PPKN dan PMP benar adanya. 
Anak muda, menjelahlah. Arungi dunia. Jangan hanya berhenti di pinggir pantaimu yang indah. Dunia adalah sebuah buku. Orang yang tidak menjelajah hanya mengetahui sampulnya saja. Kamu adalah warga negara kepulaun terbesar di dunia dengan seperempat miliar manusia. Negeri ini akan menjadi 7 besar kekuatan dunia saat generasimu menjadi eksekutif muda. Kamu akan duduk rapat dengan orang-orang yang warna kulitnya berbeda. Kamu akan memimpin sebuah tim yang anggotanya bermacam-macam warna paspornya. Kata-katamu tidak hanya akan menentukan nasib segelintir orang di sekitarmu tetapi bisa menimbulkan gejolak di pasar modal di New York. Apa yang kamu dan genarasimu lakukan akan menjadi tajuk rencana di koran-koran dunia dan para pembaca akan dengan serius menjadikannya catatan untuk langkah mereka selanjutnya. Kamu adalah generasi seperti halnya Yukiko yang tidak gentar menjelaji lorong-lorong sepi di negeri asing karena berbekal rasa penasaran yang hebat. 
Tinggalkanlah Indonesia untuk menghirup udara semesta raya. Kibarkanlah merah putih di negeri-negeri asing yang jauh hingga para penyimak terpana. Lalu suatu saat nanti kembalilah ke pangkuan ibumu. Tersenyumlah karena kamu sudah tahu dunia. Akan kamu nikmati caci maki serta puja puji teradap bangsamu dengan senyum yang sabar. Bukan karena kamu takut tetapi karena kamu sudah melihat dengan mata kepalamu sendiri bahwa bahwa kamu adalah anak negeri Zamrud Katulistiwa yang tak punya alasan untuk tunduk apalagi teraniaya oleh negeri manapun. Kamu, seperti juga Yukiko, menolak kemudahan karena kamu tahu itu akan memanjakanmu dan membuatmu lantak binasa di satu ketika.

Gimana? Setelah baca ini, mimpi-mimpi yang sempat tertunda secara tibatiba kembali memenuhi otakmu, kan? Aku juga.


Rumah, 3:30 PM
Fly High!

Thursday, November 20, 2014

POSTCARD-POSTCARD PERTAMA!

November 20, 2014 0 Comments
Tepat di 9 Oktober 2014 lalu, aku iseng-iseng buat akun di postcrossing. Berawal dari menonton acara berita di salah satu televisi swasta yang sedang meliput suatu komunitas, kemudian aku tertarik untuk ikut bergabung di dalamnya.

Komunitas ini berisi orang-orang yang suka bertukar pos atau disebut postcrosser, bukan cuma berkirim sesama asli indonesia, tapi bertukar kartu pos dengan manusia-manusia di luar negeri sana. Jadi, tak jarang kartu pos yang mereka kirim lebih keren daripada pengirim, secara kartuposnya sudah melanglang buana mengelilingi dunia sedangkan pengirimnya mungkin masih disitu-situ aja =p Gapapalah ya, pasti pengirim juga akan termotivasi kan buat menyusul kartuposnya berkeliling dunia~

Di website yang tadi aku kasih tau itu berisi akun-akun seluruh postcrosser di dunia. Tak jarang mereka juga pengoleksi perangko juga loh, yah suatu hobi yang menurutku sudah jarang ya ditemukan di bumi Indonesia. Oiya, karena aku masih newbie aku harus mengirim 5 kartu pos ke LN, negara-negara mana yang harus aku kirim itu sudah diatur oleh si sistem website, pokoknya aku dapat alamat-alamat yang harus aku kirimi kartu pos. Nah, negara-negara yang beruntung dapat kartu pos dari aku itu Jerman (3) dan Rusia (2). Kalau kartu pos ini sudah mendarat di tempat yang dituju, si penerima akan melapor ke postcrossing dan aku tercatat deh sudah mengirim kartu pos. Kata web nya sih, kalau aku sudah kirim 5, nanti aku akan mendapat 6 kartu pos official dari negara-negara di luar sana, negaranya random juga. Masalahnya kartu pos ini berapa lama akan sampai atau bahkan sampai atau tidak, ga ada yang tahu selain Allah dan tukang pos, hoooo.

ini dia penampakan kartu posnya, dibandingin kartupos di luar sana, mungkin ini baisa aja. Tapi, gapapa, sensasi pas nyari kartupos ini yang luar biasa -__- Ini kartu pos aku beli di abang-abang depan kartu pos Pusat di dekat stasiun Juanda, termasuk kartupos jaman baheula kayanya kalau dilihat dari penampakan warna kertasnya dan harga yang murah meriah harga mahasiswa.

Semoga kalian selamat sampai tujuan ya Nak :')

Dengan bertukar kartu pos ini kita bisa menambah teman dan juga belajar menulis dengan Bahasa Inggris sih kalau buat aku pribadi, hehe. Ini kegiatanku yang baru, belum tahu akan berlanjut apa engga, karena setelah dihitung-hitung lumayan juga pengeluarannya kalau kita ga pintar-pintar ngatur uang untuk kegiatan ini. Dan mungkin karena aku belum dapat satu pun kiriman kartu pos dari luar sana, jadi belum dapat 'sensasi' yang greget banget, tapi sejauh ini menyenangkan kok apalagi motivasi nya dapet banget. Kita bisa melihat dunia di luar sana, meskipun belum sempat berkunjung. Kita bisa tau kalau dunia itu luas banget (sungguh Allah Maha Kaya banget ciptain semua ini), sayang banget kan kalau didiemin aja tanpa dikunjungi? Mungkin semangatnya akan naik drastis setelah dapat kartu dari luar sana apalagi tentang famous place di negara lain atau dari kota lain di Indonesoa. Yah, berdo'a saja semoga ada rejeki buat kegiatan ini kedepannya dan rezeki berkeliling dunia. Terutama ke daerah-daerah keren di Indonesia, Mekkah, Madinah dan Turki, juga yang selalu di hati kita in sya Allah, Palestina =) aamiin.

HAPPY POSTCROSSING!


Kamar Osa, 10:30 PM
Fly High!

Sunday, November 9, 2014

Kami, Lingkaran Kecil

November 09, 2014 0 Comments
Adalah cinta yang mengubah jalannya waktu
Karena cinta, waktu terbagi menjadi dua
Denganmu dan rindu untuk membalik masa
Detik tidak pernah melangkah mundur tapi kertas putih itu selalu ada 
Waktu tidak pernah berjalan mundur
Dan hari tidak pernah terulang
Tetapi pagi selalu menawarkan cerita yang baru 
(Puisi dalam mini drama AADC )

Aku gamau cerita banyak tentang puisi ini, pasti kalian udah tau kan ini puisi ada dimana? Anak yang ngeksis abis di medsos pasti tau! :p
Aku ga ngikutin filmnya yang dulu sih, tapi karena heboh bangets dari kemarin di timeline, aku jadi penasaran ada apa heboh tenan. Akhirnya aku nemu link untuk nonton mini drama Filmnya yang dulu (?). Pas aku nonton, di bagian akhir nya nemu puisi keren di atas :)

CINTA
Tema ini ga ada abis-abisnya ya dibahas dimanapun. Begitupun di kehidupanku. Dan aku akhir-akhir ini lagi jatuh cinta! bener-bener jatuh cinta! tambah-tambah cintanya! Makanya selagi jatuh cinta, sekalian aku posting aja puisi ini. Puisi ini 'ngena' sih menurutku, walaupun aku ga ngerti juga maksud nya apa, yang penting kena di hati, jadi aku bilang keren ._.v

JATUH CINTA SAMA SIAPA?
Untuk kali ini aku makin jatuh cinta sama mereka. Setiap minggu ketemu, hampir setiap hari saling sapa di grup whatsapp dan mungkin diantara kami ada yang saling mendo'akan setiap saat. Mereka itu teman-temanku #melingkar, kami bernama #LingkaranKecil. Hitungan tahun bersama, susah bareng-bareng, belajar bareng-bareng, saling ngingetin kalau ada salah, ketawa, sedih, ah semuanya bareng kalian! Semoga Allah terus merekatkan hati kita sampai kapan pun. Ana Uhibbukum Fillah, aku mencintai kalian karena Allah :')


teruntuk kalian A, Y, O, W, A, Y <3


Kamar Osa, 11.00 PM
Fly High!

Tuesday, November 4, 2014

WISATA JAKARTA : City Tour Jakarta Bus

November 04, 2014 0 Comments
Haloo! Hari ini setelah ngurus ini itu buat legalisir ijazah dan transkip nilai di kampus, aku ngeliat jam, lah masih jam 9 pagi. Ga seru banget kan, pulang jam segini, baru juga keluar rumah jam 8an. Yauda mumpung masih pagi, aku jalankan saja rencana melancongku. Daaaan melancong hari ini bertema City Tour Jakarta Bus!

Buat yang belum tau itu apa, coba cek twitternya @CityTourJakarta. Singkatnya sih ini semacam Bus rekreasi gitu yang disediain Pemkot DKI Jakarta untuk mengelilingi sebagian tempat-tepat keren dan bersejarah di Jakarta, gratis, tapi gatau juga denger-denger kabar sih sewaktu-waktu bisa berubah jadi berbayar. Nah, mumpung sekarang masih gratis, buru-buru yuk cobain bus keren ini!

9.25 AM
aku berangkat naik kereta dari Stasiun Pondok Cina. Untuk coba naik City Tour Jakarta Bus ini kita harus tunggu di halte yang udah disedian dan ada plang petunjuk tempat menunggu City Tour Bus ini. Kalau kamu naik kereta, turun di Stasiun Juanda. Kalau naik Busway, bisa naik yang ke arah Monas, turun di Halte Monas. Sebenarnya banyak juga tempat pemberhentian Bus ini, cuma aku lupa dekat sama halte busway apa aja. Biar lebih pasti cek twitternya aja ya. Biaya Stasiun Pondok Cina-Juanda, Rp 3500 saja.

sambil nunggu kereta Kota dateng :p

10.11 AM
Sampai stasiun Juanda dengan selamat! Keluar stasiun dan langsung cari stasiun penyebrangan ya dan nyebrang ke arah Masjid Istiqlal. Sampai di seberang jalan, belok kanan, jalan sedikit nanti ada Halte Masjid Istiqlal. Awalnya kurang yakin halte ini yang dimaksud salah satu halte nunggu Bus City,  eh pas liat lebih deket beneran ada plang City Tour nya. Ya Allah, deket banget dari stasiun Juanda, ku pikir harus jalan jauh :'D



Halte Masjid Istiqlal

Ga lama nunggu di halte, 10 menit kurang lebih, dateng deh busnya! dan sepiii! enaknya naik Bus ini itu di hari kerja, sepi dan ga harus ngantri :')

Jangan lupa ya, pastiin ada petunjuk gambar bus dan tulisan CityTour


sisi belakang

Sisi Samping

Masjid Istiqlal dari dalam Bus


Kondisi dalam Bus

Bus ini ada 2 tingkat, setelah aku cobain, lebih seru di lantai atas, recommended bangetlah pokoknya. Lantai 2 terdiri dari 40 kursi (ini aku ga ngitung sih, tapi baca di blog lain kataya segini), lantai dasar 20 kursi (ini aku ngitung sendiri :D).

Lantai 2, sepi~

Beberapa kursi di lantai dasar, posisi tempat duduknya begitu

Ada Polisi nya juga loh di Bus ini

Rute Bus

Rute di hari kerja sama di weekend / libur nasional kemungkinan beda, tapi yang pasti kalau di hari kerja semua halte lengkap dikunjungi :D Info lebih lanjut tanya aje MpokSiti sebutan adminnya twitter CityTourBus. Kalau tadi sih, setelah halte Masjid Istiqlal....
1. Monas 1, dekat Radio RI dan Gedung Mahkamah Konstitusi
2. Monas 2, dekat Gedung Sapta Pesona
3. Halte Balai Kota
4. Halte Sarinah
5. Lupa nama halte nya, pokoknya seberang Gedung Pollman (?)
6. Halte Museum Nasional atau Gajah
7. Halte Pecenongan
8. Halte
9. kembali ke Halte Masjid Istiqlal

oiya ini kalau aku ga salah ingat ya rutenya >.< oiya, kurang lebih perjalanan siang tadi 45 menit setiap putaran.


Sejauh ini sih, menurutku keren banget bus ini. Dingin~ nyaman~
Selama perjalanan, ada tour guide yang ngejelasin tentang jalan/gedung bersejarah yang dilewati.
Nah, setelah ngerasain sendiri, bener juga kata temen-temen yang sempet nge-review bus ini tentang lagu yang diputerin sepanjang perjalanan. Kalau tadi pas aku naikin sih, lagu yang diputer semua lagu Barat. Mungkin akan lebih kerasa feel rekreasi Jakartanya kalau lagu nya diganti jadi lagu khas daerah Jakarta :)

Monas


Ini cerita Bus rekreasi di Jakarta, semoga kesampean buat nyobain versi Bandung sama kota-kota lainnya! aamiin


Kamar Osa, 8:16 PM
Fly High!

Monday, November 3, 2014

Sehari bersama si Kota Beriman

November 03, 2014 0 Comments

Bogor, Kota Beriman


Sabtu, 1 November 2014
Halooo! Hari ini kami sekeluarga melakukan perjalanan sehari ke kota beriman! yeah.
Kota Beriman? iyes, itu sih yang tertulis di gapura selamat datang kota ini, kota Bogor.
Sampe umur bioskop saat ini, aku baru tau kalau Kota Beriman itu sebutannya Kota Bogor, ku pikir selama ini sebatas Kota Hujan~ tapi Alhamdulillah yah, sampai di Bogor disambut cuaca adem ditambah baca tagline yang buat hati adem. Bogor Kota Beriman. aamiin

Perjalanan awal kami dari rumah pukul 06.30 am. Kami memilih untuk naik bus saja, bisa sih naik kereta, cuma bakal muter-muter jauh dari stasiun Bogor ke rumah saudaraku dan lebih efisien naik Bus.

Rumahku di Ciganjur, untuk sampai ke Bogor harus naik angkutan umum 3-4 kendaraan. Kalau kamu udah punya kendaraan sendiri, ya berarti dari rumah sampai Bogor cuma butuh naik satu kendaraan. yaiyalah!

Pertama.
Naik M20 untuk sampai ke pertigaan Cilandak KKO (tempat mangkalnya bis mini/kopaja/metromini).

Kedua.
Sampai di pertigaan Cilandak, Alhamdulillah langsung disambut KoantasBima T509. Ini minibus Lebak Bulus - Kp. Rambutan. Sayangnya kita ga dapet tempat duduk disini dan harus merelakan diri untuk berdiri. Gapapa lah ya, wong cuma sebentar ini diri nya. Asiknya sih, pas kita naik ber-enam, bus ini langsung jalan tanpa ngetem lagi~

Ketiga.
Bersiap turun di Jalan Baru (Pasar Rebo kesanaannya lagi).
Kenapa ga di Kp Rambutan aja?
Bisa sih, cuma jadi makan waktu banyak karena harus ke terminal dulu. Di Jalan Baru ini, semua bus yang ke arah Bogor (kota lain juga ada) dari Kp. Rambutan pasti lewat jalan ini juga. Cuma kurang enaknya itu kita ga tau pasti berapa lama bus yang mau kita naikin itu muncul karena sistemnya untung-untungan gitu. Untung kalau cepet busnya lewat, ga untung kalau lama nunggunya dan bikin boring. Tapi selow, nunggu ga akan berasa kok kalau kita punya uang, secara disini banyaaak tukang jajanan! Ga akan berasa deh nunggunya kalau sambil ngemil. Oiya, ada kurang enaknya lagi, kita belum tentu dapet tempat duduk. #catet. kalau lagi rame-ramenya pasti dari Kp Rambutan aja udah penuh penumpang.
Nah, tujuan utama kami sebenernya ga Bogor-Bogor banget tapi lebih ke arah Selatan dari Kota Bogor, Ciawi. Untuk sampai Ciawi, aku biasanya naik Bus Besar jurusan Jakarta-Sukabumi. Kalau Jurusan sukabumi kemungkinan besar banget pasti lewat Ciawi, sedangkan kalau jurusan Jakarta-Bogor, belum tentu tuh lewat Ciawi. Setauku si itu, soalnya dari kecil naiknya yang jurusan sukabumi mulu. Kalau ternyata salah info, maapin yak :D
Alhamdulillah beruntungnya kami kemarin pas turun dari KoantasBima, eh langsung ada bus jurusan Jakarta-Sukabumi, sayangnya harus berdiri dempetmacem ikan pepes gitu, maklum penuh busnya :( cuma ga separah kalau kita naik kereta CL pagi jurusan Jakarta atau sore jurusan Bogor sih.
Oiya gais, enaknya naik dari Jalan Baru, selain menghemat waktu adalah ongkos yang lebih murah. Jadi kalau kita mau turun di Ciawi cukup bayar 8k aja. Beda cerita tapi kalau kita naiknya dari Kp Rambutan, ongkosnya bakal dihitung full sama kaya ongkos Jakarta-Sukabumi yaitu 20k. Nah, lumayan kan menghemat 12k :')


Keempat.
Alhamdulillah mendarat di Ciawi dengan selamat! Enaknya berangkat pagi itu, macetnya sedikit. Hehe
Jam 7-8 pagi aja tadi udah macet di jalan, tepatnya di persimpangan ke puncak dan ke ciawi tadi. Yang ke arah puncak, masya Allah, panjang banget antrian kendaraannya, macem uler melingker di atas pager~ panjang! Nah, yang ke arah Ciawi Alhamdulillah lancar. Jangan seneng dulu, lancar nya cuma beberapa meter aja dari simpangan tadi. Tepat di 500M sebelum Ciawi, macetmerayap! Pada ngantri gitu buat keluar pintu Tol nya.
Setelah turun di Ciawi, kami ke arah kiri, mau ke arah desa Cibeduk. Sebelum naik angkot, kita sempetin dulu buat kulineran si sepanjang toko di jalan seberang Pasar Ciawi. Menurutku sih makanan disini yang recomended itu Nasi Padang sama Bubur Ayamnya. Untuk harga relatif sama kok sama yang di Jakarta.

Kelima.
Kami langsung naik angkot deh ke arah cibeduk. Dan sekitar 30 menit kita sampai di tempat tujuan! Berangkat pukul 6.30 pagi dan sampai sini sekitar pukul 10.00 pagi.

Meninggalkan sejenak kota Jakarta dan bertemu pemandangan ini~



kami siap menghadapi dunia! tsaah

ini Ibu sama Bapak. tjie~
suatu saat nanti, akan berdiri di puncak tertinggi! aamiin
kelakuan 3 bocah ini~

Langit sedikit mendung



ibuk

6 jam di desa ini, waktunya beranjak kembali ke Jakarta

Tepat setelah sholat Ashar, Waktunya pulang! Dari sini kita harus balik ke Ciawi buat naik Bus jurusan Jakarta. kalau dari Ciawi, kita bisa naik bus apa aja yang penting jurusan Jakarta. Disesuain juga sih sama deket atau engga nya sama rumah kita. Misal nih aku baru tau kalau ternyata dari Ciawi bisa naik Bus Putih gitu (Parung Indah namanya), jurusan LebakBulus-Sukabumi dan ngelewatin jalan TB Simatupang (Cilandak KKO), ongkosnya 12k. Nah lumayan banget kan ini, dengan harga yang sama kita bisa sampe langsung ke Cilandak dengan satu kendaraan aja dan ber-AC pula. Ahamdulillah nemu yang kaya begini disaat lelah-lelahnya~



Bonus Foto ini, berasa model #melangit yak :p



Kamar Osa. 2:14 PM
Fly High!





Friday, October 31, 2014

Kenapa Coklat Kacang?

October 31, 2014 0 Comments

(sumber : http://theqie.blogspot.com)

"Kenapa ganti nama blog Na?"

Sebenernya juga bingung sih mau jawab apa. Sedikit ngerasa bosen sama yang dulu dan nama yang dulu berasa sok puitis, iya ga sih? mungkin cuma perasaan ya. Padahal mah, isi blog nya jauh antah berantah dari kata p-u-i-t-i-s. Sama makin kesini ngerasa males buat nulis di blog, padahal banyak banget moment keren yang bagus buat diceritain. Nah, dari situ jadi nambah deh keyakinan buat ganti nama blog, biar lebih fresh, biar lebih semangat lagi buat cuap-cuap.

"Kenapa harus Coklat Kacang?"

Gatau random banget asli. Jadi gini udah dari kemarin kan nyari-nyari nama yang tepat apa. Tapi semua nama blog yang menurutku keren dan berfilosofi udah kepake semua gitu jadi aku gabisa pake, huft. Tetiba tadi pagi dapet ilham buat pake nama "semaniscoklatkacang". Awalnya mau pake "semaniscoklat" tapi udah dipake, kemudian tambahin satu huruf jadi "semaniscokelat", lah udah dipake juga. Terus makin random mikirnya, kenapa ga pake nama "semaniskamu" aja? tapi kemudian otak aku kembali jernih dan gajadi pake nama itu. haha!
Pas coba-coba tambahin kata kacang ternyata bisa! yauda deh aku tambhain aja, toh aku emang suka coklat kacang :3

Coba deh, hal apa yang pertama kali kebayang kalo kamu denger kata 'coklat'?
Kalo aku sih, langsung kebayang manis, nyenengin, bikin nagih dan bikin gigi aku sakit ._. Haha, canda deng yang terakhir. Iya sih, emang ada coklat yang ga manis, sebut saja dark chocolate yang asli pake banget. Tapi tetep aja pasti ingatan kita tentang coklat itu manis.
Nah gitu juga kali ya cerita hidup kita, walaupun mungkin sekarang kerasa kok hidup gue ga banget, campur aduk kadang ada moment sedihlah, nyenengin, bahkan pahit pun ada, pada akhirnya itu semua akan jadi sejarah ketika kita udah tua nanti dan jadi cerita manis pada akhirnya. Sekarang aja nih kalo diinget-inget pasti banyak banget cerita-cerita yang ngeselin, yang malu-maluin ataupun yang ga banget deh di jaman dahulu, tapi malah jadi kenangan manis kan? buat ketawa kan? dan sering terlontar dari mulut kita "kenapa gue dulu semalu-maluin itu?" dan sambil tertawa pas ngenangnya.


Segitu deh, sedikit cerita tentang coklat kacang. Kayanya belibet ya aku jelasinnya :o
Terserah sebenernya mau 'nangkep' apa tentang nama ini, hehe. Intinya aku mau buat blog ini jadi kenangan yang berarti di masa yang akan datang. Syukur-syukur jadi kenangan yang bermanfaat buat aku dan yang lain. Aku percaya banget, kisah kita hari ini mau itu sedih, pahit atau nyebelin sekalipun semua akan berujung manis kok atau minimal jadi kenangan yang manis, itupun kalau kita tetep berpikir positif dan optimis, juga percaya semua yang terjadi sama kita itu emang kehendakNya dan pasti yang terbaik buat kita :)


2:54 PM
Kamar Osa

Fly High!

Wednesday, August 27, 2014

(siapa) pendampingku

August 27, 2014 0 Comments
ngomongin wisuda sama aja kaya kamu mancing orang buat nanya, "cieee wisuda, siapa pendampingnya?"
kenapa harus nanya pendamping? aku pun tak tahu~

dan ini pendamping aku saat Gladi resik kemarin~~




in sya Allah 30 Agustus nanti aku Wisuda, kalau ada yang bertanya siapa pendampingnya, aku jawab Orang Tua :') ehehehe



Fly High!
Rumah, 12.13 PM

Saturday, August 9, 2014

curhat.

August 09, 2014 0 Comments
hai. tiba-tiba terlintas di pikiran, ini blog ada yang baca ga ya?
aku rasa ga ada, mungkin cuma aku! tapi itu yang aku mau :D
kalau di tumblr kemungkinan di baca orang itu 'pasti', tapi kalau di blog itu 'bisa jadi'
balik lagi ke jumlah followers juga sih sama takdir.

oiya kenapa aku suka cuap-cuap di blog? ga sering sih tapi lebih sering dibanding di tumblr (fyi. di tumblr cuma buat stalking tulisan-tulisan bagus ._.)
karena aku ngerasa ini seperti catatanku sendiri, yang bisa ku buka kapan aja dengan tampilan yang menarik
terlebih aku gatau siapa-siapa yang baca blog ini, jadi aku ga perlu malu dengan tulisanku  yang ga banget ini~
sebenernya aku juga ga yakin sih ada yang baca selain aku ._.

pastinya yang sampai ke blog ini dan ngebaca tulisan aku cuma orang-orang terpilih atau orang-orang yang kepo tingkat tinggi ya :p
karena aku sadar blog ini isinya biasa aja, banyak tulisan tapi ya gitu bahasanya masih acak kadul dan random. Mungkin yang ngerti isi tulisanku ya aku sendiri :')
tapi aku tetep mau nulis, mungkin kalau udah biasa, tulisanku bisa layak untuk dikonsumsi orang banyak. aamiin
aku percaya, se-ga-banget nya tulisan seseorang, setiap kata yang ditulis bisa jadi bermanfaat buat orang-orang, kita gatau kan, ga bisa di duga, atau yah minimal bermanfaat buat kita sendiri :')



Fly High!
07:31 AM
Rumah

Saturday, August 2, 2014

Happy Ied 1435! :D

August 02, 2014 0 Comments



Sholat masih bolong-bolong? Hayuk coba mulai menambal bolongnya
Sholat wajib sudah 5 waktu, coba mulai sholat di setiap awal waktu
Sudah sholat di awal waktu, ayo mulai mengejar sholat berjama’ah
Sholat berjama’ah sudah, coba sempurnakan  dengan iringi sholat sunnah
Harus terus bermetamorfosis menjadi lebih baik bukan?
Semoga Ramadhan mengantarkan kita untuk bermatomorfosis secara sempurna, aamiin.
Mohon maaf ya karena diri ini pasti ada salah :) 
Semoga dimaafkan, walaupun mohon maaf dan dimaafkan bukan hanya setelah Ramadhan :)


Happy Ied 1435! :) Mohon Maaf lagi dan lagi


Lets Fly High!
08:54 PM
Home

Wednesday, July 30, 2014

Makna Idul Fitri :3

July 30, 2014 0 Comments
Assalamu'alaikum... halohaaaaa! apa kabar? lama tak berjumpa.
Mohon Maaf lahir dan batin yaaa, Taqabbal Allahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum
Ya, semoga Allah menerima segala Ibadah kita ya :)

Menurutku makna Idul Fitri itu bukan cuma maaf-mafaan karena maaf-maafan itu ga cuma di Idul Fitri atau pas lebaran aja, iya kan? setuju dong?
makna nya itu adalah kamu mengingat satu persatu orang, dari yang paling dekat sampai yang jauh antah berantah. semuaaa kamu sapa, bahkan yang udah lama ga ketemu pun kamu sapa. Iya begitulah, tali silaturrahim kembali terjalin, benang-benang yang awalnya mengulur tak jelas, kini menguat kembali.
Satu lagi, aku paling senang kalau ada yang ngucapin Lebaran atau minta maaf ke aku. Bukan, Bukan dan Bukan karena pingin diminta maafin, seriusan bukan karena itu. Tapi aku ngeliat dari sisi lain, bahagia aja kalau ada yang nge-sms atau ngeJapri, kenapa? karena berarti aku salah satu orang yang mereka ingat :') uuu... terharu~ (cuma diinget 'orang biasa' aja bangga banget, apalagi diinget sama orang spesial :3 haduh mulai lagi randomnya .___.)


Salam Metamorf! segera TerbangTinggi~~
H+2 Lebaran 1435 H
03:07 PM
Kantin

Friday, July 4, 2014

biar tau surga kaya apa.

July 04, 2014 0 Comments
semalam aku menemani ibuku ke swalayan macam toserba gitu. Tepat di lantai 2 bagian perlengkapan-perlengkapan non bahan pokok (?)
Aku dan ibuku sedang menunggu mas-mas penjaga menulis nota belanjaanku tepat di depan rak buku bacaan, nota nanti pada akhirnya dibayar di lantai 1. lalu, ada anak kecil laki-laki, sekitar 7 tahun menghampiri..

"Mas, ada buku tentang surga dan neraka", tanya anak laki-laki itu.

"Ga ada dek", jawab singkat Mas penjaga.

seakan tidak menggubris perkataan mas-nya yang bilang 'gak ada', dia tetap mencari buku surga dan neraka, matanya melirik-lirik ke atas rak buku, sesekali kepala nya mendongak ke rak yang lebih tinggi sambil bergumam pelan "biar tau surga kaya apa". Dan jawaban itu seakan menjawab pertanyaan orang di sekitarnya 'buat apa mencari buku surga dan neraka?'

aku seketika tersenyum lepas, ah keren sekali anak ini.



Salam Metamorf!
1:31 PM
Perpusat

Thursday, June 26, 2014

lupakan.

June 26, 2014 0 Comments
aku terkadang bertanya pada diriku..
sudahkah ikhlas jika setelah aku melakukan atau memutuskan sesuatu kemudian aku berkata..
"kalau saja aku...", "coba tadi aku yang...", "untung saja tadi aku ... kalau tidak ..."

memang ikhlas itu menyakitkan. ikhlas itu pahit.
tapi aku yakin dibalik pahit itu, Allah akan mengirimkan gula murni yang manis untuk hambaNya yang mencoba untuk ikhlas meskipun pasti sulit.

jadi, lupakan. ikhlaskan saja.




8.20 PM
Kamar Osa

Tuesday, June 24, 2014

Wednesday, June 4, 2014

3 tahun.

June 04, 2014 0 Comments
27 Mei 2014 yang lalu ialah hari pengumuman SNMPTN Undangan
berarti kurang lebih 3 tahun yang lalu aku pun sedang membaca hasil pengumuman SNMPTN Undangan
tak lama setelahnya aku hampir menangis. aku minta maaf kepada ibuku. aku gagal mendapatkan undangan


Tiga tahun setelah hari itu, aku sedang tersenyum. aku selesai UAS di semester 6 ini. Aku sudah menuntaskan kewajiban praktek klinikku sebagai mahasiswi. Aku telah bertemu puluhan pasien di Rumah Sakit, bertemu mereka adalah salah satu alasanku juga bertahan di jurusan ini.

"Aku tak suka biologi" dulu saat SMA aku pernah berkata seperti itu dan berkata "Aku suka Matematika"
haha lucu nya aku diterima di jurusan yang sangat jauh dengan angka dan sangat dekat dengan tubuh manusia. Fisioterapi.

sudah 3 tahun, aku disini. Aku masih percaya ada maksud Allah mengirimku dan menetapkan hatiku di jurusan ini. Semoga maksud yang baik. Dulu aku memilih jurusan ini, aku harap itu juga campur tangan Allah bukan sekedar 'nafsu' ku saja ingin kuliah di PTN itu. aamiin :)


 "Man saara ala darbi washala"
Siapa yang berjalan di jalannya akan sampai di tujuan

- Rantau 1 Muara -


Salam Metamorf!
Kamar Osa
06:03 PM





aib?

June 04, 2014 0 Comments
Pernah membayangkan bagaimana jadinya jika setiap dosa yang kita lakukan langsung dibalas saat itu juga dan terlihat oleh orang sekitar? emm... mungkin bisa aku umpamakan dengan sebuah benjolan.
Jika saja Allah mau, pasti bisa saja setiap ketika kita melakukan dosa maka muncul sebuah benjolan di kepala kita. Ngerjain hal dosa lagi, tambah pula benjolan kita. Lagi-lagi dosa, lagi-lagi pula kepala kita dihiasi benjolan. Bahkan bisa jadi sudah tak muat di kepala, benjolan itu hadir di bagian tubuh lain, saking banyaknya dosa yang kita perbuat. ehm. malu bukan? apa kata yang lain? apa kata dunia? semakin tak cantik kan kita?
Namun, pada kenyataannya tak ada benjolan bukan di kepala kita? meskipun banyak hal dosa yang kita lakukan, kalau ditutup rapat, aku bisa menjamin bahkan semut pun tak akan tahu apalagi manusia. Tapi Allah selalu tahu apa yang kita lakukan dan Ia dengan berbaik hatinya menutup segala aib kita. Subhanallah...

lalu...

Maka Nikmat Allah yang manakah yang kamu dustakan?


Salam Metamorf!
Rumah 05:26 PM

Thursday, May 15, 2014

kamu dan matematika

May 15, 2014 0 Comments




Aku ingin mencintaimu seperti aku mencintai matematika. Tanpa alasan.
Saat senang, sedih, bahkan stress sekalipun aku tetap menyukainya.
Yah meskipun soal yang tak bisa kutemukan jawabannya lebih banyak daripada yang tertebak. Tapi aku tetap suka, bahkan cinta. Tangan ini selalu saja punya alasan untuk mengotak-atik angka-angka dalam soal.

Kamu tahu? Betapa semangat tingkat tingginya aku menaklukkan soal matematika? Iya, sampai aku juga tak habis pikir dengan diriku sendiri. Walaupun sebatas matematika SMA saja yang aku bisa, kalau kalkulus tak mengertilah aku. Aku bukan seorang yang cerdas dalam matematika, dibanding temanku yang lain aku hanyalah butiran debu, aku hanya seorang pecinta matematika <3
Seperti matematika, Aku juga ingin semangatku menyala-nyala ketika berhadapan denganmu.

Aku rasa aku sudah jatuh cinta denganmu, tapi nyatanya belum. Mungkin aku hanya baru suka atau bisa disebut cinta tapi baru cinta di permukaan. Aku masih belum mengenalmu seutuhnya, belum mengenal sampai akar.
Aku akan terus berusaha mencintaimu seperti aku mencintai matematika, hingga aku mengenalmu sampai dasar akar, sampai aku melihat segala celah untuk menaklukkanmu, insya Allah.

Teruntuk kamu, FT Pediatri :’)


#inilebay #sengajadibuatlebay :D



draft Senin, 12 Mei 2014
salam metamorf!

Friday, May 2, 2014

Tuesday, April 29, 2014

Ini Tentang Serangkaian Persiapan

April 29, 2014 0 Comments
Serius ini bukan galau, tapi aku nemu artikel yang bagus banget menurutku. diambil dari http://www.fimadani.com/akhi-menikahlah-denganku/ dengan Judul "Akhi, menikahlah denganku"
entah kenapa saya ga begitu sreg sama judulnya :o tapi yasudahlah kita ambil saja ilmu di dalamnya :D | cekidooot~
                                                                                                                                  
Dalam isyarat Nabi tentang Nikah, ialah sunnah teranjur nan memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati.Maka sebagai ibadah, memerlukan kesiapan dan persiapan. Ia untuk yang mampu, bukan sekedar mau. “Ba’ah” adalah parameter kesiapannya.
Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekedar memperturuntukan kemauan.  Persiapan hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal “Ba’ah” dalam hadits itu adalah “Kemampuan seksual.”
Imam Asy Syaukani dalam Subulus Salam, Syarh Bulughul Maram menambahkan makna “Ba’ah” yakni: kemampuan memberi mahar dan nafkah. Mengompromikan “Ba’ah” di makna utama (seksual) dan makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh.
Jika kesiapan diukur dengan “Ba’ah”, maka persiapannya adalah proses perbaikan diri nan tak pernah usai. Ia terus seumur hidup.
Izinkan saya membagi Persiapan dalam 5 ranah:
  1. Ruhiyah,
  2. ‘Ilmiyah,
  3. Jasadiyah (Fisik),
  4. Maaliyah (Finansial),
  5. Ijtima’iyah (Sosial)
Persiapan perlu start awal. Salim menikah usia 20 tahun, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 tahun, maka tak bisa disebut tergesa.Sebaliknya, ada orang yang nikah-nya umur 30 tahun, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 tahun. Itu namanya tergesa-gesa.
Kita mulai dari yang pertama; Persiapan Ruhiyah. Ialah nan paling mendasar. Segala persiapan lainnya berpijak pada yang satu ini. Persiapan Ruhiyah (Spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian dan tanggungjawab hidup nan lebih berlipat, berkelindan. (QS Ali Imran 14): Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi. Sebelum Nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan nikmat, ya musibah.
Maka termakna jua dalam Persiapan Ruhiyah terkait adalah kemampuan mengelola sabar dan syukur menghadapi tantangan-tantangan itu. Sabar dan syukur itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih dan kurangnya. Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, dan dukung penuh perjuangan. Tapi tak semua lelaki mampu beristeri jauh lebih tua.  ‘Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya nan sampai banting piring di depan tamu.
Persiapan Ruhiyah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa nan diperoleh, menuju nan apa akan dibaktikan. Jika masih terbayang sebagai berikut: lapar ada yang masakin, capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa.
Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, dan tukang cuci;) Ber-obsesilah dalam Nikah. “Apa obsesimu?”
Obsesi sebagai Persiapan Ruhiyah semisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/isteri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu? Usai itu, di antara persiapan Ruhiyah adalah menata ketundukan pada segala ketentuanNya dalam rumah tangga dan masalah-masalahnya.
Lalu persiapan ‘Ilmiyah-Tsaqafiyah (Pengetahuan) Nikah, meliput banyak hal semisal Fiqh, Komunikasi Pasangan, Parenting, Manajemen, dan lain-lain. Bukan Ustadz-pun, tiap muslim harus sampai pada batas minimal lmu syar’i nan dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga
Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumahtangga bukan krn ada maksud jahat,melainkan maksud baik nan kurang ilmu Nikah. Sungguh harus diilmui bahwa lelaki dan perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami dan bersinergi.
Contoh beda hadapi masalah dan tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi Nikah.
Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: “Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai” Konflik pasti meraja. Suami pulang dengan masalah berat disambut isteri yang memaksa ingin tahu dan dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri dan bersolusi.
Lihatlah Khadijah saat Muhammad pulang dari Hira’ dengan panik dan resah. Dia tak bertanya, dia sediakan ruang sendiri dan kontemplasi. Sebaliknya, isteri yang sdg ingin didengar lalu curhat ke suami, suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti.
Isteri: “Mas aku capek, rumah berantakan bla-bla-bla.”
Suami: “OK, kita cari pembantu. “
Istri: “O, jadi aku dianggap pembantu?!.”
Suami: “Lho?!”
Beda lagi: Suami single tasking, bisa marah kalau isterinya nan multitasking memintanya kerjakan beberapa hal berrangkai-rangkai.
Beda lagi: Isteri sering berkalimat tak langsung nan tak difahami suami.
Istri: ”Mas, Salma belum dijemput, aku masih harus masak!”
Jawab suami: “Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri”
Dijamin para isteri gondok, sebab maksudnya: “Tolong jemput Salma!”
Beda. Bagi suami masalah harus disederhanakan (Spiral ke dalam). Bagi isteri, tiap detail dan keterkaitan sangat penting (Spiral keluar)
Dan banyak lagi beda yang jika tak diilmui potensial jadi masalah serius.
Next: Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jadi suami/isteri, tiba-tiba sdh jadi ayah/ibu. Maka segeralah belajar jadi Ortu. Anak adalah karunia yang hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian).
Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. Contohnya hadits: renggutan kasar pada bayi membekas di jiwa.
Uji kecil buat calon ibu dan ayah: “Apa yang anda lakukan saat anak lari-larian di depan rumah lalugabruss, jatuh berdebam?”
Lazim: “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” Anak belajar untuk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya.
Lazim: “Iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!” Anak belajar salahkan keadaan sekitar untuk excuse dari kurangnya ikhtiyar.
Lazim: “Hm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!” Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sdh tua dan sakit-sakitan.
Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bg masa depan anak kita.
Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta dan tipu) dalam taqwa (QS 4: 9)
Kita masuk persiapan Jasadiyah (Fisik) untuk. Ini jua perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, dan ketenagaan. Awal-awal, periksa dan konsultasilah ke dokter atas termungkinnya segala penyakit tubuh, lebih-lebih nan terkait kesehatan reproduksi
Pernikahan itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi dan rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah jua hal yang utama. Fisik kita dan pasangan bertanggungjawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya dan staminanya sejak sekarang.
Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tg jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelahnya.
Jadi, target persiapan fisik itu 3 tingkatan;
  1. primer: sehat dan aman penyakit,
  2. sekunder: bugar dan tangkas,
  3. tersier: beauty dan charm
Selanjutnya, persiapan Maliyah (finansial), ini yang paling sering menghantui dan membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan dan penegasan kepemimpinan suami. Ingat dan catat: Persiapan finansial sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, dan kendaraan yang harus anda punya.
Persiapan finansial bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, dan kemampuan kelola sejumlah apapun ia. Maka memulai pernikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya tabungan, rumah, dan kendaraan. Ia soal kompetensi dan kehendak baik menafkahi.
‘Ali ibn Abi Thalib memulai bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dan lain-lain dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi. Tetapi ‘Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma.
Maka sesudah kompetensi dan kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: itu buat kaya (QS 24: 32)
Agak malu, Salim juga minus saat nikah; hutang yang terrencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. Tetapi Allah Maha Kaya, dan menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya isteri menjadi penyemangat; hutang itu selesai dalam 2 bulan.
Buatlah proyeksi nafkah secara ilmiah dan executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dalam hitungan, tapi siaplah dengan kejutanNya.
Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan isteri untuk hadapi lapang maupun sempitnya.  Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta
Ketidakmapanan nan dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung terhadap serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat PNS
Persiapan yang sering terabai ialah nan kelima ini: Ijtima’iyah (Sosial). Pernikahan adalah peristiwa yang kompleks secara sosial. Sebuah pernikahan yang utuh punya visi dan misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan. Untuk itu, mereka yang akan me hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan.
Membiasakan mengkomunikasikan prinsip-prinsip nan diyakini terkait pernikahan dan kehidupan kepada Orangtua bisa jadi bagian dari latihan.
Prinsip Quran tentang hubungan dengan Ortu ialah ‘persahabatan’, Wa Shaahibhuma (QS Luqman 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin menikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada Ortu scr ma’ruf. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dan lain-lain.
Pernikahan kita harus hadir sbg pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor. Mulailah dengan perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah adalah yang plg berhak diundang. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai juga dengan perkenalan.
Para tokoh: datangi silaturrahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran.
Setelah itu, target besarnya adalah menjadikan pintu rumah kita sebagai yang paling pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. Tentu berat menopangnya sendiri. Maka yang harus kita punya bukan hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan saling menguatkan.
Ilmuilah bagaimana cara menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dan lain-lain demi tetangga kita.
Tampillah sebagai yang penting dan bermanfaat dalam hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. Tampillah sebagai yang terbaik sejangkau sesuai kemampuan; Imam Masjid, muadzin, Guru TPA, Bendahara RT, Ketua RW, Pendoa jenazah, dan seterusnya.
Tampillah sebagai nan paling besar kontribusi dalam kebaikan-kebaikan sosial: Agustusan, Syawalan, Kerja Bakti, Arisan, Pengajian, dan seterusnya. Ringkas kata untuk persiapan sosial ini adalah bermampu diri untuk menjadi pribadi dan keluarga yang aman, ramah, bermanfaat
Salim A Fillah


Salam Metamorf!
5:34 AM