Monday, September 25, 2017

Mencoba POPBOX!

September 25, 2017 0 Comments
Jadi ceritanya awal bulan ini sempet order HP dari OlShop terkenal tapi barangnya agak mengecewakan, aku pun retur. Karena barangnya sensitif kan dan baca sana sini agak ribet kalau kirim HP dari Ekspedisi (seperti JNE, Pos, J&T) seperti misalnya harus asuransi tambahan karena ada packing-an khusus atau packing barang yang harus di depan petugas ekspedisinya langsung. Itu menurutku agak ribet ya meskipun maksudnya baik sih untuk menghindari customer yang nakal (misal bilang kirim Iphone padahal kirim hp hitam putih) atau biar HP sampai selamat sampai tujuan tanpa terbanting-banting.
Akhirnya aku cari opsi lain dan ketemulah Popbox! Kebetulan Olshop aku selain kerjasama untuk pengiriman barang atau dropbox barang retur sama Ekspedisi (pada umumnya), juga kerjasama sama Popbox. Awalnya ragu sih karena belum pernah, tapi yauda nekat aja.
  
First time pakai PopBox yang ada di Stasiun Lenteng Agung. Gampang banget!

1. Kamu pilih bahasa dulu. English atau Indonesia
2. Pilih Opsi Layanan. Karena aku mau retur kan, jadi aku pilih "Mengembalikan Barang"
3. Nanti muncul nama-nama olshop seperti Lazada, MatahariMall, dan lain-lain. Tinggal dipilih aja kita retur barang dari olshop apa.
4.Terus ada pilihan mau simpan di loker ukuran apa beserta keterangan jumlah kesediaan lokernya ada berapa per ukuran. Aku asal pilih aja Ukuran XL. Ternyata kukuran XL gede banget 😂 (yang aku panahin di bawah)
5. Tiba-tiba ada pintu loker yang kebuka. Jadi, popbox otomatis pilihin dan ngebuka loker yang sesuai sama pilihan ukuran kita
6. Letakkan barang retur. Tutup rapat
7. Ada notifikasi, baca baik-baik ya
8. Klik OK dan selesai!
9. Ga lama kemudian kita dapet sms notifikasi dan no resi.

Jangan lupa tetap packing barang kita seaman mungkin. Kalau barang elektronik, usahakan pakai bubble wrap berlapis. Dan jangan lupa berdo'a 😁 Soalnya sampai sekarang aku ga paham cek resi nya dimana. Aku ubek-ubek website Popbox nya juga ga nemu. Atau mungkin ada di bagian FAQ ya? aku belum baca juga sih yang tertera di Boxnya. Akhirnya aku cek dari status pengembalian retur di olshop aja, Alhamdulillah lama-lama juga berubah statusnya sampai tertera "Barang sudah diterima".

sekian.


Rumah, 5;36 PM
Fly High!

Wednesday, September 20, 2017

Tuesday, September 19, 2017

Bandung Trip - Punclut (Part 1)

September 19, 2017 0 Comments


Assalamu'alaikum, kumaha damang? 😊
jadi, emang bener kadang yang DADAKAN itu pasti JADI daripada ada RENCANA dari lama tapi cuma WACANA. wkwk

Jadi akhir Agustus tetiba ada seniorku yang ngajak ke Bandung dadakan, karena memang udah lama ga piknik cantik kan, jadi ikutlah aku. Dan berangkatlah kami pada hari Minggu pagi (3 september 2017) setelah ada beberapa drama yang terlewati, biasalah ya perempuan. ehehe

Jakarta.
Bus Primajasa Bekasi-Bandung Rp 60.000

Pemain Lama tapi Jiwa Muda

#bus #busindonesia #akdp #indobusstyle #indobusspotters #ayonaikbis #sukafotobus #instabus #bisindonesiacomunity #busmania #primajasa #bandung #bekasi #mayasariutama #eatsleepbusindo #indonesianbushunter #indobusstyle #indonesianbuschannel #photography #hunting #teamcanon
http://www.thepicta.com/media/1490668947745667315_1685365857
Kami berangkat pkl 08:15 pagi dari Terminal Bekasi naik Bus Primajasa. Sebenernya Bandung itu gampang banget kan dijangkau nya, aku sempet lihat di p-adiciti kalau mau naik kereta lumayan terjangkau lah, harganya Rp 90.000 dan kamu bisa lihat pemandangan menuju Bandung yang ciamik dari jendela kereta, katanya. Bisa juga naik travel macam Baraya, Daytrans, Cipaganti dan lainnya. Kalau kamu sekitaran Depok, juga bisa naik Bus MGI (anaknya Mayasari Bhakti) dari Terminal Depok. Bus ini juga lewat Lenteng Agung-Tanjung Barat, jadi kalau aku pribadi bisa sih naik dari Lenteng aja, tapi bareng-bareng ajalah ya biar ga nyasar ke Bandungnya 😁

Bandung.
Bus Damri, Leuwi Panjang-Dago Rp 5000

Sekitar pkl 11 siang sampailah kita di Terminal Leuwi Panjang daaaan Selamat datang di Kota Bandung!
karena sudah booking di daerah Dago Atas, berarti dari terminal kita tinggal cari angkutan yang ke Dago. Bingung. Tanya sana sini akhirnya berlabuhlah hati kami di Bus Damri. Jadi, Bus Damri yang dimaksud ternyata mirip banget sama Transjakarta (menurutku sih), bedanya cuma ga ada tulisan Transjakarta di body busnya aja. Jurusan bus ini banyak banget. Aku nyaranin banget sih naik ini, soalnya kaya kerasa aman aja gitu negejelajahin kota orang dengan naik bus punya pemerintah, eaaa. Bus nya juga murah, tinggal naik dan sampailah kamu di Dago.

Dipati Ukur.
Makan siang. Nasi, ayam bakar, lalapan, tahu, tempe. Rp 15.000. Es Teh Rp 3000

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi
Pkl 12.00 sampailah kita di Terminal Dipati Ukur (pemberhentian terakhir bus). Aku bingung sebenernya busnya jurusan akhir Dago tapi kok pemberhentian akhirnya di Dipati Ukur bukan di terminal Dago. Dan aku belum dapet jawabanya tapi yaudahlah ya, nikmatin aja Dipati Ukurnya dulu. ehehe. Kami makan dulu di sekitaran Unpad, nostalgialah ya, jalan-jalan rasa mahasiswa. Disini murah, aku makan Nasi, ayam bakar, lalapan, tempe dan tahu cuma Rp  15.000, ya walaupun aku kebagian ayamnya yang cuma ukuran 4 jari sih tapi tetep worth it lah buat kantong mahasiswa. Setelah itu kami sholat dzuhur di Masjid unpad baru pesan Go-Car menuju Dago Atas. tancap gan!

Sambil nunggu gocar sampai, kami ngobrol sana-sini dan sampai di kesimpulan kalau ke Bandung emang lebih enak bawa mobil ya atau minimal carter mobillah. Lebih menghemat waktu, gak ribet dan diitung-itung juga hemat dompet. Beberapa tempat wisata di Bandung kan emang sebenernya gampang dijangkau kan. Gampang tapi cuma sampai gerbang. Dari gerbang masih seabad lagi sampai titik rekreasinya 😕
Obrolan carter mencarter ini masih berlanjut sampai di dalam mobil abang Go-car. Dan ternyata abang go-Car nya cerita kalau mobilnya juga bisa dicarter. yuhuuu, puncuk di cinta ulam pun tiba yah. Jadilah kita carter mobil abangnya, murah banget! dengan Rp 300.000 kamu bisa jelajahin Bandung dari jam 06.00 sampai 15.00 (yang pada kenyataannya, ternyata kami carter sampai jam 16.00 😝)

D*go H*lls H*tel
2 hari 1 malam, check in-check out 14.00 - 12.00, Rp 240.000
King Bed. include breakfast for 2

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Di hotel ini kami berlabuh. Kami pesan kamar dengan fasilitas King Bed, maklum kami kan bertiga. Pesan online di traveloka. Pas dateng, keliling-keliling bentar, emm.. agak beda sih ya sama di gambar, terutama kolam renangnya.  Kamar emang agak kecil, tapi maklumlah dengan harga segitu kan, itu ga masalah, toh kami juga cuma numpang tidur. Tapi masalahnya itu di kamar mandi, agak kurang bersih gitu menurutku 😑
Paling engga Kenyataan di paginya, kami memang dapat 2 piring nasi goreng dan nasi gorengnya enak!
 
Dokumen Pribadi


Punclut

https://tempatwisatadibandung.info/punclut-bandung-surga-wisata-kuliner-alam-ciumbuleuit/
Sore pertama di Bandung kami memilih untuk singgah di Bukit Bintang. eh kok ga sesuai judul, punclut?
Iya, bukit bintang hanyalah sebuah harapan. Kami pesan gocar dari hotel munuju bukit bintang, ga ngerti lewat mana, yang pasti ikutin peta. Tiba di pintu masuk (?), kami dicegat sama satpam dan ditanya mau ke komplek atau mau kemana? (emang itu pintu masuk komplek gitu sih, awalnya aku pikir mungkin itu jalan tikus kalau mau ke bukit bintang). Ketika kami jawab kami mau ke bukit bintang, katanya udah ga bisa lewat jalan situ, disaranin lewat jalan lain aja, entah jalan yang mana yang dimaksud. Akhirnya berkat saran Mamang GoCar kami pun berubah haluan, dari bukit bintang ke Punclut. Nama punclut udah ga asing lagi di telinga aku sih, jadi aku mau-mau aja kesana. Toh disana juga daerah tinggi nya Bandung kan dan juga banyak 'bintang'.
Punclut Puncak Bandung
www.trivindo.com/tempat-makan/punclut-puncak-bandung.html
Tempatnya baguuuuuus! Ga nyesel lah pindah haluan kesini 😍
Kami singgah dan ga lupa dong buat ngabadikan moment. Meskipun datang pas belum malam, tapi Punclut tetap rekomen kok buat didatengin meskipun pagi, siang atau sore.
Di Punclut ini ternyata banyak tempat makannya lho, tapi yang paling hits "Punclut Cafe" dan Lereng Anteng jadi pilihan kami buat duduk-duduk cantik sambil makan malam ditemani "Bintang-Bintang" Kota Bandung. Soal harga, standar kok, kaya harga-harga cafe hits menengah (ke bawah) di Jakarta lah.

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi

Perjalanan ditutup dengan matinya HP aku, huhuhu. Sedih ga bisa ngabadiin langsung "bintang-bintang" nya.

"Dan Bandung, bagiku bukan cuma urusan wilayah belaka... Lebih jauh dari itu melibatkan perasaan yang bersamaku ketika sunyi.." Pidi Baiq

Rumah, 8:08 PM
Part 2 menyusul ya...

Fly High!