Wednesday, February 27, 2013

ada Masa dimana ... #NtMS

February 27, 2013 0 Comments

ada masa dimana kita harus banyak bertemu orang lain, saling bercerita, saling mengambil pelajaran, saling mengingatkan 
ada masa dimana kita harus keluar menjelajah bumi lebih jauh, 'menyapa' pepohonan, air, hujan, awan, langit, pelangi. refresh. 
pun juga ada masa untuk sendiri, waktu dimana kita bisa 'bercermin' dan menyapa "Halo apa kabar aku? sudah bermanfaatkah hari-hariku?"  
ada masa dimana kita selalu butuh waktu untuk berdua, bukan dg sang pengobral cinta tapi dg Sang Maha Cinta, Allah :')

Salam  Metamorf!
Kamar Osa, Malam 

Wednesday, February 20, 2013

dari Allah untuk kamu

February 20, 2013 0 Comments

(disalin dari halaman terakhir Buku Saku Peserta PPSDMS NF) via Ka Ariyani Titin

Amanah Itu

Sejatinya amanah itu,
Bukan karena kamu mampu
Bukan pula karena mereka merasa kamu mampu

Bukan karena kamu tahu kapasitasmu
Bukan pula karena mereka tahu kapasitasmu

Dan jangan sampai pula karena kemauanmu

Amanah itu kehendak Allah, rencana Allah atas kehidupanmu

Bahkan sekiranya semua orang di sekitarmu berhimpun untuk menjauhkanmu dari amanah itu, jika Allah tahu itu yang terbaik bagimu, maka Ia berikan amanah itu kepadamu.

Bahkan sekiranya semua orang di sekitarmu bersepakat menyatakan bahwa kamu tak mampu, jika Allah tahu amanah itu jalan terbaik untuk meningkatkan kapasitas dirimu, maka Ia berikan amanah itu kepadamu

Bahkan sekiranya semua orang di sekitarmu berupaya maksimal agar seseorang yang bukan dirimu yang mengemban amanah itu, jika Allah ingin Mendidikmu dengan amanah itu, maka Ia berikan amanah itu kepadamu

Bahkan sekiranya seluruh aibmu seketika memenuhi fikiranmu dan membuatmu berhenti melangkah karena ragu, jika Allah tahu amanah itu akan membuatmu menjadi hamba yang semakin baik dan semakin dekat dengan-Nya, maka amanah itu akan Ia berikan kepadamu.

Percayalah, ada Rencana Terbaik yang sudah Allah persiapkan
Sikapilah dengan ikhtiar terbaik yang kamu lakukan,
Serta pertanggungjawaban terbaik yang bisa kamu persiapkan.
Sekali lagi, ini bukan tentang kamu dan mereka, ini tentang kamu dan Dia.

Dan melangkahlah dengan percaya, bahwa bersama-Nya semua akan baik-baik saja.

Sunday, February 10, 2013

Umar bin Abdul aziz

February 10, 2013 0 Comments
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, semangat pagi :)

di Minggu pagi ini, dapat kabar duka cuta dari FIK UI
Innalillahi wa innailaihi raaji'uun, telah meninggal dunia Annisa Azwar (FIK 2011)
semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan di-ikhlas-kan hatinya begitupun sahabat dan orang-orang yang dikenalnya :')

Aku sendiri ga kenal, tapi TL twitter banyak yang ngetweet tentang ini
sepagi ini dapat berita duka cita jadi inget tentang suatu kisah, baru aku baca kemarin..

ini sedikit kisah dari buku pdf "Cinta di Rumah Hasan Al Banna" di hal 1

"Siapa yang menjaminmu hidup sampai setelah waktu zuhur?"
Pertanyaan itu terlontar dari mulut seorang pemuda kepada khalifah Umar bin Abdul Aziz, tokoh pemimpin bergelar Khulafaur Rasyidin yang kelima. Ketika itu, khalifah yang terkenal keadilannya itu sangat tersentak dengan perkataan sang pemuda. Terlebih saat itu, ia tengah merebahkan diri beristirahat usai menguburkan khalifah sebelumnya,, Sulaiman bin Malik.
Tapi baru saja ia merebahkan badannya, seorang pemuda berusia tujuh belasan tahun datang menghampirinya dan mengatakan, "Apa yang ingin engkau lakukan wahai Amirul Mukminin?" Khalifah Umar bin Abdul Aziz menjawab, "Biarkan aku tidur barang sejenak. Aku sangat lelah dan capai sehingga nyaris tak ada kekuatan yang tersisa." 
Namun pemuda itu tampak tak puas dengan jawaban tersebut. Ia bertanya lagi, "Apakah engkau akan tidur sebelum mengembalikan barang yang diambil secara paksa kepada pemiliknya, wahai Amirul Mukminin?" 
Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengatakan, "Jika tiba waktu zuhur, saya bersama orang-orang yang akan mengembalikan barang-barang tersebut kepada pemiliknya." Jawaban itulah yang kemudian ditanggapi oleh sang pemuda, "Siapa yang menjaminmu hidup sampai setelah waktu zuhur, wahai Amirul Mukminin?" 
Pemuda itu bernama abdul aziz. Ia. putera Amirul Mukminin, Umar bin abdul Aziz. Semoga allah merahmati keduanya.
 Apa hayo hikmah yang di dapet? coba dipikirkan masing-masing :)

o iya, btw ada yang ngeh ga, kok khalifah Umar bin Abdul Aziz bisa dapet gelar Khulafaur Rasyidin kelima?
Yang kita pasti tahu Khulafaur Rasyidin ada Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Nah kenapa Umar bin Abdul Aziz kelima? padahal sebelumnya ada Sulaiman bin Malik..
setelah baca-baca, ini karena pada masa Umar bin Abdul Aziz, mengalami kejayaan yang gemilang, makadari itu para ahli sejarah menjulukinya Khulafaur Rasyidin kelima setelah Ali bin Abi Thalib.

Referensi :
#Cinta di Rumah Hasan Al Banna
http://harianislam.blogspot.com/2012/04/sulaiman-bin-abdul-malik-715-717-m.html
http://www.republika.co.id

hanya kepada Allah kita akan kembali :')


Salam Metamorf!
08.52 am, Kamar Osa

Friday, February 1, 2013

Our Home - FOKSI 2013

February 01, 2013 0 Comments

 "Dalam dekapan ukhuwah kita tersambung
  Bukan untuk saling terikat membebani
  Melainkan untuk saling tersenyum memahami
  Dan saling mengerti dengan kelembutan nurani" - Salim A. Fillah

  FOKSI 2013 - Bersama dalam Berjuang!

Segelintir kata-kata ini ada di description grup FOKSI 2013
berharap bukan hanya sekedar kata, tapi bisa terwujud nyata :)
aamiin

Salam Metamorf!

Let’s Move! Move on!

February 01, 2013 0 Comments

Ku Baca (lagi) FirmanMu ya Allah

Sudahku tunaikan kewajibanku tuk sholat Dzuhur, Aku pun terhempas, menghempaskan badanku yang sedikit goyah, asa dan perasaanku ke sudut kamar.
Entahlah sejak ada masalah itu, hatiku berdetak tak terkira, marah dan sedih memenuhi jantungku, mengalir bersama darah ke seluruh tubuh tak lupa membawa serpihan efek negatif ke otakku. Semuanya berdampak negatif, entah senyumku yang tak tergurat, hilang nafsu makan, diam seakan membisu, pun juga imanku. (imanku menurun juga?)  Tak perlu ditanya mendalam, bahkan untuk menunaikan sholat sunnah rawatib yang hanya 2 raka’at pun aku malas.
Aku tersungkur, berdiam lama di sudut ruangan. Redupnya cahaya matahari di kala mendung ditambah pintu dan tirai jendela kamarku yang tertutup, perfect membuat siang di seisi ruangan gelap, ya hatiku pun gelap. Sejak pagi tadi, rasanya sudah tak kuasa kantung air mataku tuk menahan gelombang besar, gelombang air mata yang ingin segera menetes keluar melihat bumi. Aku menangis. Tersedu.
Mematung, aku mematung lama, hanya saja mataku tak mematung, ia terus berkerja memproses antrian airmataku yang ingin keluar. Di tengah diamku, aku melihat sedikit cahaya masuk lurus ke meja belajarku dari ventilasi udara di atas jendela, emm.. sudah tak mendung rasanya diluar sana. Tapi kenapa aku masih saja ‘Mendung’ bahkan sudah ‘Hujan Deras’? ah aku tak suka diriku yang seperti ini, kemana asaku? Apa iya semuanya putus?
Aku (masih) mematung, hanya saja otak dan otot-otot mata seakan bekerjasama menggerakkan bola mataku untuk fokus lurus ke meja belajarku, fokus ke cahaya lurus tadi, fokus ke ujung cahaya itu. Al-Qur’an. Aku melihat Al-Qur’an di ujung sana seakan mengeluarkan cahaya, ya cahaya lurus tadi tepat berakhir di Al-Qur’an terjemahanku, sempurna membuat seakan Al-Qur’an ku bercahaya diantara kegelapan. Indah. Menakjubkan.
Kudekati Al-Qur’anku, ah ya tubuhku sudah sedikit memberi respon positif, sudah mau bergerak dari sudut kamar kecilku. Kudekati ia, ia yang mengalihkan pandanganku ke ‘cahayanya’. Al-Qur’an. Sedikit berdebu, sudah selama apa aku tak membukanya? Semakin sadar kadar imanku rasanya sudah lama menurun. Astaghfirullah.
Katanya, ketika kita bersedih, Al-Qur’an bisa menjadi obat paling mujarab, obat penawar hati yang sedang resah ataupun melunakkan hati yang keras membatu , membatu karena karang penyakit hati. Jari-jariku bergerak seraya membuka Al-Qur’an, aku tergerak ingin membacanya. Ku baca ia tepat di batas terakhirku membacanya dulu, baris perbaris, halaman per halaman, detak jantungku semakin teratur, hatiku semakin tenang. Aku sebentar terdiam, bahkan aku tak tahu apa arti ayat-ayat yang kubaca, terjemahannya pun belum kubaca, tapi hatiku berespon positif setelah membacanya. Terlepas dari arti ayat-ayat tersebut, entah berhubungan atau tidak dengan masalahku, setiap huruf yang kubaca terasa membawa pundi-pundi rasa tenang mengalir di otakku, merespon ke seluruh tubuhku. Damai. Secepat inikah respon dari yang katanya obat mujarab?
Kubaca lagi, lagi dan lagi firman Allah, surat cinta langsung dari Sang Pencipta, surat cinta yang cintaNya terasa ada di setiap hembusan napas saat membaca firmanNya, cinta yang berenergi di setiap huruf di dalamnya. Kucoba membaca terjemahannya, terhenti sesaat setelah membaca arti..
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS Fussilat : 30)
Aku harus berekspresi apa? Ayat ini menampar sekali. Teguhkanlah. Kalau memang hati ini sudah teguh yakin bahwa Allah adalah Tuhanku, kenapa harus bersedih hati yang mendalam? Mengapa harus takut? Pun juga aku teringat yang sering terlontar di kala yang lain menasehati mereka yang sedih, agar mereka selalu ingat..
“Laa Tahzan, Innallah Ma’ana - Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”
Dan ini pun, ada di surat cinta dari Allah, At Taubah ayat 40. Jadi buat apa aku bersedih lama? Buat siapa? Untuk apa? Pertanyaan-pertanyaan ini saling bertumpuk di otakku dan semuanya terjawab, itu semua hanya karena masalah dunia. Aku terdiam lama tanpa mencari solusi hanya karena masalah, masalah, ya karena masalah. Kulanjutkan membaca arti di setiap lembar Al-Qur’anku, hanya yang kali ini aku mencoba acak saja, sesuai jariku berhenti di lembar mana akan kubaca artinya, aku terhenti di lembar-lembar awal Al-Qur’an. Dan aku pun mendapat jawabannya, selalu ada Allah yang selalu siap memberi pertolongan kepada hambaNya yang membutuhkan..

“Tidakkah kamu tahu bahwa Allah memiliki kerajaan langit dan bumi? Dan tidak ada bagimu pelindung dan penolong selain Allah.” (QS Al-Baqarah:107)

Ku buka lembar-lembar akhir di Al-qur’an, dan bahkan Allah pun berjanji di dalam Al-Insyirah ayat 5-6
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”

Sudah dijanjikan kepada kita, ada kesulitan? Jawabannya pasti ada kemudahan, ya selalu ada kemudahan.

Kubaca( lagi) firmanMu ya Allah..
yang di setiap bagiannya terdapat jawaban,
solusi dari setiap pecahan masalah di dunia ini
Kubaca( lagi) firmanMu ya Allah..
yang di setiap hurufnya, tersimpan energi, energi positif bagi siapapun yang membacanya
Kubaca( lagi) firmanMu ya Allah..
surat cinta langsung  dariMu dan kutemukan titik terangku untuk sadar dan bangkit

Kubaca( lagi) firmanMu ya Allah, Tuhan Semesta Alam
Allah, ya Fattah yang Maha Pembuka Hati

Untuk aku dan aku-aku yang lain, Let’s move! Move on!


#Bukan cerita asli#
13 Januari 2013
Salam Metamorf!